Subscribe
Add to Technorati Favourites
Add to del.icio.us
Senin, 12 Oktober 2009

SYAIFUDIN TEWAS BERSAMA ADIKNYA

Diposting oleh Astraka



Jakarta (ANTARA) - Mabes Polri di Jakarta, Senin malam, memastikan dua buronan kasus peledakan bom di Hotel JW Marriott dan Ritz Carlton Jakarta yakni Syaifudin Jaelani dan M Syahrir tewas dalam penangkapan di rumah kos, Ciputat, Tangerang Selatan, 9 Oktober 2009.
Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Nanan Soekarna serta Kepala Pusat Kedokteran dan Kesehatan Polri Brigjen Pol Eddy Saparwoko mengatakan hal itu kepada pers setelah hasil proses identifikasi menyeluruh terhadap kedua jenazah dinyatakan selesai.
"Dengan begitu, keluarga dapat mengambil kedua jenazah mulai besok (Selasa) di rumah sakit Polri," kata Nanan.
Eddy mengatakan, hasil pemeriksaan Deoxyribonucleic acid (DNA) jenazah Syaifudin dan Syahrir cocok dengan data DNA anggota keluarga keduanya.
Menurut dia, untuk melakukan uji DNA terhadap Syaifudin dan Syahrir Polri mengambil sampel darah dari anak dan istri keduanya.
Selain uji DNA, Nanan menambahkan, Polri juga melakukan identifikasi sidik jari dan menemukan sidik jari Syaifudin dan Syahrir cocok dengan sampel sidik jari keduanya pada ijazah SMP mereka.
Nanan mengatakan, walaupun data pembanding berasal dari usia SMP namun secara ilmiah hal itu bisa dipertanggungjawabkan karena sidik jari seseorang tidak bisa berubah.
Menurut pemeriksaan Polri, sidik jari Syaifuddin memiliki 12 titik persamaan dengan sidik jari pada ijazah SMPnya sedangkan Syahrir 14 titik persamaan dengan sidik jari pada ijazah SMP-nya sehingga dinyatakan 100 persen cocok.
Syaifudin dan Syahrir dinyatakan sebagai buronan karena keterlibatannya dalam peledakan Hotel JW Marriott dan Ritz Carlton yang menyebabkan sembilan orang meninggal dunia.
Syaifudin berperan sebagai perekrut dua pelaku bom bunuh diri yakni Dani Dwi Permana dan Nana Ichwan Maulana.
Sementara Syahrir berperan sebagai orang yang ikut dalam rapat perencanaan peledakan kedua hotel tersebut.
Keduanya terpaksa ditembak mati saat penangkapan karena melemparkan tiga bom ke arah polisi.
Hingga kini jenazah keduanya masih berada di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.

Kamis, 30 April 2009

KOALISI MEGAWATI DAN WIRANTO

Diposting oleh Astraka


Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan, Megawati Sukarnoputri, untuk kesekian kalinya bertemu dengan Ketua Umum Partai Hanura, Wiranto, Kamis (30/4). Hasil pertemuan lagi-lagi memunculkan wacana koalisi besar di parlemen. "Koalisi capres dan cawapres sedang berkembang dan digodok masing-masing partai," kata Wiranto. Namun, pengamat meragukan koalisi besar itu akan terwujud karena masing-masing partai yang tergabung memiliki calon presiden. Selain Megawati dan Wiranto, ada figur lain seperti Ketua Umum Golkar Jusuf Kalla dan Prabowo yang dijagokan sebagai capres dari Partai Gerindra.Sebelumnya, Megawati menjamu Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan, Suryadharma Ali. Mereka sepakat membentuk koalisi yang kuat di parlemen

Sabtu, 25 April 2009

Obama Antisipasi Penyebaran Wabah Flu Babi

Diposting oleh Astraka

Presiden AS Barack Obama mengikuti perkembangan wabah flu babi (swine flu) di Meksiko. Juru bicara Gedung Putih Robert Gibbs menjelaskan Dewan Keamanan Dalam Negeri AS sedang memonitor situasi ini bersama dengan Departemen Luar Negeri dan Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit AS. Menurut Gibbs, Obama tidak berisiko terserang virus flu tersebut walaupun sempat berkunjung ke Meksiko pekan lalu. Menurut pemerintah Meksiko, 60 orang diperkirakan telah meninggal dunia akibat swine flu dan dikhawatirkan flu ini menjadi epidemi flu global.


Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Hillary Clinton, Sabtu (25/4), tiba di Baghdad dalam kunjungan mendadak yang terjadi pada saat gelombang kekerasan melanda negara yang beberapa pekan lagi akan ditinggalkan tentara AS itu.
Hillary mendarat di ibu kota Irak sekitar pukul 08:30 waktu setempat, sehari setelah dua penyerang bunuh diri menewaskan 55 peziarah Syiah di suatu masjid di kota itu. Kunjungan tersebut juga terjadi lebih kurang 48 jam setelah serangan serupa menewaskan puluhan orang di bagian utara kota tersebut.
Hillary mengatakan, dia akan menganalisis situasi keamanan di tengah-tengah pengeboman-pengeboman yang menewaskan lebih dari 250 orang dalam bulan ini dan pada saat pasukan AS mulai ditarik mundur dari kota-kota besar dan kecil di seluruh negeri.
"Saya akan mengadakan pertemuan dengan Jenderal Ray Odiermo, dan saya juga ingin mendengarkan masukan dari tangan pertama," kata Hillary merujuk pada perwira senior militer AS di Irak itu. Ia juga mencatat serangan-serangan bunuh diri yang menelan banyak korban pada Kamis dan Jumat.
"Saya ingin mengevaluasi jenis-jenis dari penolakan upaya-upaya itu dan apa yang bisa dilakukan untuk mencegah mereka melakukan serangan terhadap Pemerintah AS dan pasukan AS," katanya kepada para wartawan yang bersamanya dari Kuwait.
Menlu Hillary dijadwalkan akan bertemu dengan Perdana Menteri Nuri al-Maliki, Presiden Jalal Talabani, pejabat-pejabat senior lain, dan perwakilan khusus Sekjen Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) untuk Irak, Staffan de Mistura.
Kedatangan Hillary terjadi beberapa jam setelah Duta Besar AS yang baru untuk Irak, Christopher Hill, mendarat di Baghdad untuk menempati posnya. "Kami ingin menunjukkan dan memperkuat keberlanjutan komitmen kita kepada rakyat Irak dan untuk stabilitas, keamanan, serta kemandirian Irak," kata Hillary mengenai kunjungan keempatnya ke Irak, tetapi untuk pertama kalinya sebagai Menlu.
Pemerintah Irak telah lama mencatat bahwa peningkatan serangan-serangan belakangan ini sangat disesalkan. Namun, serangan-serangan itu tidak bisa disejajarkan dengan aksi kerusuhan yang membawa negara ini ke kancah perang sipil pada tahun 2006.
"Pemboman-pemboman bunuh diri yang menelan banyak korban dan mengerikan dalam merenggut nyawa manusia dan mereka yang cedera merupakan cara yang tragis, suatu tanda bahwa para penolak (kepergian tentara AS) khawatir bahwa Irak sedang mengarah pada tujuan yang benar," katanya.
Pasukan AS akan ditarik dari kota-kota besar dan kecil di Irak pada akhir Juni, berdasarkan perjanjian yang ditandatangani antara Washington dan Baghdad pada November tahun lalu. Kunjungan Hillary juga terjadi dua pekan setelah Presiden Barack Obama berkunjung ke Baghdad, dan memperingatkan bahwa pada 18 bulan mendatang Irak akan memasuki masa kritis.
Pada Februari lalu, Obama mengumumkan strategi baru yang menginginkan sebagian besar pasukan tempurnya ditarik dari Irak pada Agustus 2010, meskipun sekitar 50.000 tentara masih akan berada di sana sampai akhir tahun berikutnya.
Aksi kekerasan telah turun tajam sejak kelompok Sahwa, yang kebanyakan bekas pemberontak Sunni, bersekutu dengan pasukan AS untuk melawan Al Qaeda pada akhir tahun 2006, ketika banyak tentara AS disebarkan di negara itu berdasarkan strategi mantan presiden George W Bush.


Pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei, Sabtu (25/4), menyalahkan Israel dan Amerika Serikat atas keberlanjutan aksi kekerasan di Irak setelah dua pelaku serangan bom bunuh diri mengakibatkan sejumlah jemaah Iran tewas."Para aparat intelijen Amerika dan Israel adalah tertuduh utama ... atas tersebarnya benih beracun dari terorisme di Irak," kata Khamenei dalam sebuah ucapan bela sungkawa kepada keluarga korban melalui tevisi pemerintah."Pikiran-pikiran jahat dan tangan-tangan berdosa yang memunculkan terorisme membabi buta dan tak terkendali di Irak itu harus tahu jika `api` ini akan berakhir dengan membakar diri mereka sendiri," kata pemimpin Iran itu.Sedikitnya 20 orang jemaah Iran berada di antara sekitar 58 korban tewas ketika dua orang wanita pelaku bom bunuh diri menyerang sebuah tempat ibadah kelompok Syiah di Baghdad, Jumat. Sekitar 80 warga Iran termasuk dalam sedikitnya 125 korban luka-luka.Sementara itu, 52 warga Iran yang lain turut menjadi korban dalam sebuah serangan bunuh diri di jalan di depan sebuah restoran di Muqdadiyah, Baghdad utara, yang menewaskan 56 orang sehari sebelumnya.Ratusan ribu warga Iran mengunjungi tempat suci Syiah di Irak setiap tahunnya sekalipun ada ancaman dari kelompok ekstrimis Sunni. Kelompok Syiah mayoritas di Iran secara konsisten telah meminta penarikan pasukan pimpinan AS dari Irak dan menyalahkan kehadiran pasukan AS sebagai pemicu terus berlangsungnya pertumpahan darah. Washington sebaliknya menuduh Teheran menimbulkan aksi kekerasan sektarian di Irak.

Rabu, 22 April 2009

GOLKAR PUTUS DENGAN PARTAI DEMOKRAT

Diposting oleh Astraka


GOLKAR dengan pernyataanya siang ini tanggal 22 april 2009 menyatakan akan memisahkan diri dari PARTAI DEMOKRAT dan tidak ingin berkolasi lagi ,tetapi ini apakah sebagai suatu manuver politik atau sikap tegasnya masih dipertanyakan dari rakyat dan sikap inilah yang kadang-kadang membingungkan rakyat, dari banyaknya partai yang selalu berebut kursi dipemerintahan .Apakah sikap dari partai GOLKAR ini dampak dari sikap kebijakan dari partai Demokrat yang menyudutkan dengan beberapa kebijaksanan yang baru diambil dari Partai Demokrat.Kemungkinan dari situlah GOLKAR ingin memisahkan diri dan kemungkian akan membentuk poros baru atau ingin bergabung dengan poros lain.